CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Dia Qarinahku

Ketika ku sedari aku takkan sanggup menjalani pengabdian ini sendiri 
tanpa dia 'Qarinahku disisiku
karena telah Allah kurniakan ia untuk ku 
terima kasih yaa Rabb...
Kau kokohkan rahimnya untuk menyimpan dan membesarkan benih kasih sayang
Kau kuatkan bahunya untuk menjaga anak-anakku
Kau lembutkan hatinya untuk memberiku rasa aman
Kau teguhkan peribadinya untuk mendampingiku berjuang
Kau cahayai hatinya utk memaafkanku ketika ku salah dalam perkataan

Kau hembuskan kasih sayang tempatku curahkan hati dalam kegelisahan
Kau buat lentik matanya hingga menjadi jendela kedamaian dalam keluarga
Kau maniskan senyum merekah di bibirnya untuk ingatkan aku akan indahnya dunia
Kau jadikan tangannya terampil melayaniku dan membuatku tak berkekurangan

Yaa Rabb... Berikan kekuatan kepada hamba untuk terus menjaganya
agar tak pula menitis air mata di pipinya agar mampu ku basuh air matanya yang terpaksa mengalir kerana luka bathin dalam menjaga kesetiaannya padaku..

Kaitan Bahasa

Kemboja / Kampuchea : Kampung Cha

Lihatlah, Dialah Suamimu

LIHATLAH, DIALAH SUAMIMU ::
WAHAI para ISTERI,.. Pernahkah kau perhatikan lebih jauh tentang sosok perkasa yang ada dirumahmu, yang menjadi separuh nyawamu itu, dan yang menjadi teman seumur hidup bagimu untuk menghabiskan hari?
Lihatlah dia dalam tidurnya .. Tidur nyenyaknya seakan menggambarkan betapa seharian ini beliau begitu lelah guna mencukupi nafkah untukmu. Dia menyingsingkan lengannya dan mengusap keringatnya, demi dirimu untuk sebuah tercukupi. Katup sayu matanya mungkin tengah menahan derasnya air mata dalam tidur, karena jebolnya bendungan hati yang kian tergerus setumpuk masalah hidup. Tapi semua masih tertahan, karena tidak akan tega membiarkan kau dan keluargamu terlunta.
Lihatlah kaki kuat itu .. Allah yang menopang tubuh renta suamimu, yang menjadi penopang ketika harus menyusuri dunia untuk sebuah kebahagiaanmu, wahai wanita. Bahkan seperti yang di sabdakan Nabi Muhammad salallahu alaihi wassalam, jikapun memang sesama manusia boleh bersujud, maka di kaki itu, kau harus meletakkan sujudmu dan memasrahkan tanganmu kepadanya.
Lihatlah gurat garis wajahnya .. Kulitnya yang legam dan kasar itu menandakan beratnya perjuangannya. Seakan disana terukir sebuah perjuangan yang begitu melelahkan namun menenangkan seluruh anggota keluargamu.
Dengan tanpa keluh walaupun sesekali bimbang dalam melintasi, namun tetep menyediakan pundak yang kuat, dan dada yang lapang demi kau bersandar. Lihatlah gurat wajah lelah itu, yang seakan semakin rapuh dari hari ke hari namun tetap teguh demi sebuah yang bernama tanggung jawab.
LIHATLAH PARA ISTERI YANG SHALEHAH, DIALAH SUAMIMU...
Lihatlah tangannya .. Rasakan tangan berkulit kasar itu yang semakin hari semakin terasa kasar. Tangan itulah yang telah menyelamatkanmu menuju sebuah kehormatan dan menggandengmu pada sebuah perlindungan. Tangan inilah yang terkait dengan hati mereka dimana mereka seumur hidup menghabiskan hari harinya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Lihatlah mata mereka .. Pandangan teduh itulah yang mendamaikanmu. Mengajakmu dengan lindungan dalam kekuatan mereka. Berharap kedamaian menyelimutimu,menghapus sedihmu dan kembali membawa senyum untukmu, wahai para ISTERI.
Pandangan teduh itu yang mengoyak arogansi dan kekuatan mereka demi sebuah cinta yang tulus untuk keluarga . Pandangan teduh yang juga begitu lelah.
Wahai para ISTERI, betapa banyak SUAMI yang tidak dapat memejamkan mata mereka karena beratnya pikiran dan tanggung jawab mereka saat ini.
Subhanallah, maka bahagiakan dan alihkan sedikit beban mereka dengan sebuah kesenangan dan kesyukuran karena kehadiranmu. Bahagiakan mereka dengan meminimalisir keluhanmu atas mereka, dan menghadirkan senyum hari- hari mereka.
Lihatlah ketulusan hati mereka .. Seorang lelaki yang dengan penuh pengayoman tulus dan pengabdian penuh, telah menghabiskan jatah umur mereka demi memegang kendali kapal rumah tanggamu. Mereka tak mengharapkan balas kecuali kesetiaanmu. Mereka tak mengharapkan puji kecuali kepandaianmu menjaga anak- anak dan kehormatan diri serta keluarga. Mereka tak mengharapkan pamrih kecuali dengan kebahagiaan, karena terjaganya pendamping yang shalehah di disisinya..
*************
Sungguh para wanita, ridho suamimu adalah kunci surga dunia bagi dirimu dan surga akherat untuk kau dan keluargamu.Maka hargailah..
Maka rendahkan suaramu,walaupun mungkin dalam amarahnya yang sempat memuncak. Tak apalah jika mengalahmu bisa menjadi sedikit balasan bagi kelegaan hati mereka. Allah akan tersenyum kepadamu, Allah akan ridho kepadamu,surgapun akan merindukanmu atas semua kebesaran hati dan keluasan jiwamu....
Dan ... sudahkah hari ini kau memanjatkan doa untuk kemudahan jalannya,mengucapkan kata terimakasih untuknya, seraya mencium tangannya dengan penuh cinta, berjalan beriringan bersama menuju satu tujuan,Cinta Allah?
Semoga sahabat yg belum menikah mendapatkan pendamping yg shaleh/shalehah.. Dan semoga menjadi keluarga yg sakinah,mawadah warahmah bagi sahabat yg sudah berumah tangga..

Puisi W.S Rendra Menjelang Akhir Hayatnya

Puisi W.S. Rendra menjelang akhir hayatnya:

Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milik-ku
Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya
Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya:
Mengapa Dia menitipkan padaku???
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku???

Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu???

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?

Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah,

Kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,

Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita.

Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku

Aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,

Kutolak kemiskinan,
seolah semua derita adalah hukum bagiku

Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika:
Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih

Kuminta Dia membalas perlakuan baikku dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku

Ya ALLAH,
Padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanya untuk beribadah.

Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja